Info Tiket Promo | Jkt-Upg, 14-02-2013 : Rp 500.000 via batavia

Senin, 30 November 2009

Bab Jual Beli

0 komentar

Sebelumnya, qt bahas dulu defenisi fiqh dan landasan-landasannya.

Secara bahasa adalah الفِقْهُ yang berartiالفَهْمُ  (pemahaman). Secara istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum amaliah yang berdasarkan dalil-dalilnya yang terperinci.





            Adapun landasan ilmu fiqh adalah sebagai berikut :
1.      al-Qur’an
2.      as-Sunnah
3.      Ijma’ (Kesepakatan ulama)
4.      Qiyas (mempersamakan hukum cabang dengan hukum asal karena persamaan illah pada keduanya).

BAB JUAL BELI
باب البيع
A.  Definisi Jual Beli
Secara etimologis adalah menukar harta dengan harta. Adapun secara terminologis adalah transaksi penukaran selain dengan fasilitas & kenikmatan.
B.  Hukum Jual Beli
Jual beli disyariatkan berdasarkan al-Qur’an, as-Sunnah, Ijma’, & akal :
  1. Dalil al-Qur’an yaitu QS. Al-Baqarah:275
  2. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berada di Madinah dan menyaksikan orang-orang yang melakukan transaksi jual beli maka beliau menyetujuinya & g’ mengingkarinya.
  3. Dalil Ijma’. Para ulama bersepakat bahwa jual beli disyariatkan dlm agama kita.
  4. Dalil aqli (akal). Seseorang tidak selamanya mendapatkan sesuatu dari saudaranya secara gratis maka jual beli disyariatkan ketika itu.
C.  Hikmah Disyariatkannya Jual Beli
Hikmah disyariatkannya jual beli adalah sbb :
  1. Agar seorang muslim bisa mendapatkan apa yg dibutuhkan dgn s’suatu yg ada di tangan saudaranya tanpa kesulitan yg berarti.
D.  Rukun-Rukun Jual Beli
1.   Penjual. Ia harus memiliki barang yang dijualnya atau mendapatkan izin untuk menjualnya serta sehat akalnya.
2.   Pembeli. Ia disyaratkan diperbolehkan b’tindak dlm arti ia bukan org gila atw bkn anak kecil yg tdk mempunyai izin.
3.   Barang yang dijual. Barang tsb. Harus merupakan hal yang boleh diperjualkan, bersih (bkn benda najis), bisa diserahkan kpd pembeli dan bisa diketahui meskipun hanya dengan ciri2nya.
4.   Bahasa akad yaitu ijab (penyerahan) dan qabul (penerimaan).
5.   Kerelaan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli.
      Rasulullah bersabda : اِنَّمَالبَيْعُ عَنْ تَرَاضٍ
      Artinya, “Sesungguhnya jual beli dengan kerelaan” (HR. Ibnu Majah dengan sanad yg hasan).

Sampai sini dulu y, nanti qt lanjutkan di postinganQ yg berikutnya berkaitan dgn rukun-rukun  jual beli...



newer post